Hello guys!
Yah hari ini aku akan menceritakan tentang para sahabat-sahabat ku di “Penjara Suci” terutama teman sekelasku. Jika kalian telah membaca ceritaku tentang “Penjara Suci” kalian pasti sudah tau apa yang akan aku ceritakan ini. “CHESTER FIELD” itu nama angkatan kami, dan diambil dari nickname kami. Diawali oleh huruf “C” yaitu diambil dari nama depanku “Khoirunnisa”, memang berbeda tapi miripkan? Hehe. Sebenarnya aku tidak berhak menilai diriku sendiri, yang aku sadari aku adalah anak yang disukai teman-teman, mereka merasa nyaman berteman denganku (bukan sok narsis yah) Mungkin aku anak yang agak jahil tapi aku juga yang suka dihaili oleh teman-temanku bahkan sampai-sampai aku dibuat mereka menangis.
“H” dari Husna Fikria, dia si cantik dan si jahil yang selalu membuat kelas jadi heboh. Dulu dia selalu bersikap sinis terhadap laki-laki, dan teman laki-laki satu kelasku pun tidak begitu menyukainya karena sikapnya yang dingin terhadap mereka. Tapi disisi lain dia adalah anak yang baik dan penuh perhatian. Husna yang suka sekali menjahiliku dari awal aku masuk pesantren, meski aku pernah dibuatnya menangis karena ulahnya tapi dia adalah teman terdekatku dan aku sangat sayang padanya.
“E” untuk Qori Maulida, walau sedikit agak tidak nyambung tapi tak apalah. Qori juga salah satu teman terdekatku, dia sering sekali tertidur di dalam kelas. Qori juga sering menjadi bahan jahilan aku dan Husna, meski begitu dia selalu sabar dan tetap sayang pada kami. “S” untuk Syifa Fauziyah si anak Malimping, sepertinya dia anak tercengeng di kelas kami, hehe. Dia dekat sekali dengan abi dan umminya, dia mudah sekali menagis terutama jika dia sudah rindu dengan keluarganya. “T” untuk Inayatul Ummah, ini nih si mungil dari Palembang yang suka sekali berbagi dengan teman. Anak yang selalu ceria meski di saat dirinya sedang sedih. “R” untuk Rani Wahyeni, Inay si Mungil dan ini Rani si bongsor. Dia adalah pembesar kelas kami, meski begitu jangan kaget jika mendengar suara mungilnya. Karena rumah Rani yang tidak terlalu jauh dari pesantren jadi dia juga sering dikirim oleh mamanya, jika sudah begitu makanan yang mamanya kirim segera dibawa rani ke dalam kelas dan habis dalam sekejap. “F” untuk Fandi, si cowok labil yang suka pindah-pindah perasaan terhadap perempuan tapi sayangnya selalu ditolak oleh mereka. :D
CHESTER FIELD |
“E” untuk Qori Maulida, walau sedikit agak tidak nyambung tapi tak apalah. Qori juga salah satu teman terdekatku, dia sering sekali tertidur di dalam kelas. Qori juga sering menjadi bahan jahilan aku dan Husna, meski begitu dia selalu sabar dan tetap sayang pada kami. “S” untuk Syifa Fauziyah si anak Malimping, sepertinya dia anak tercengeng di kelas kami, hehe. Dia dekat sekali dengan abi dan umminya, dia mudah sekali menagis terutama jika dia sudah rindu dengan keluarganya. “T” untuk Inayatul Ummah, ini nih si mungil dari Palembang yang suka sekali berbagi dengan teman. Anak yang selalu ceria meski di saat dirinya sedang sedih. “R” untuk Rani Wahyeni, Inay si Mungil dan ini Rani si bongsor. Dia adalah pembesar kelas kami, meski begitu jangan kaget jika mendengar suara mungilnya. Karena rumah Rani yang tidak terlalu jauh dari pesantren jadi dia juga sering dikirim oleh mamanya, jika sudah begitu makanan yang mamanya kirim segera dibawa rani ke dalam kelas dan habis dalam sekejap. “F” untuk Fandi, si cowok labil yang suka pindah-pindah perasaan terhadap perempuan tapi sayangnya selalu ditolak oleh mereka. :D
“I” untuk Dzikri Syarif, si cowok mungil di kelas namun jangan remehkan kecerdasannya. Hanya dia yang jarang sekali melanggar peraturan adab. “E” untuk Muhammad Yusuf Isna Muharram, yah si nama panjang dan si jangkung yang memiliki pemikiran dewasa dan tidak begitu peduli dengan lawan jenis. “L” untuk Muhammad Lutfi, si cowok yang suka tebar pesona terutama ketika sedang di luar pesantren, namun dia tetap anak yang baik kok. “D” untuk David Habibi Al amin, setau kami sih nama dia tanpa David tapi entah kenapa di akhir kelas IX katanya ada nama David diawal nama lengkapnya. Si anak yang agak misterius, sia nak yang susah sekali ditebak dan anak yang suka beruntung disetiap ujian akhir kelulusan.
Yah itulah mereka para sahabat sekaligus saudara-saudaraku, sungguh beruntung bisa mengenal mereka semua dan alhamdulillah sebagian besar dari mereka masih menjaga silaturahmi kami. Dan kini aku sangat merindukan mereka dan ingin sekali bisa berkumpul lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar